Rabu, 01 Mei 2013

Andrographis paniculata Nees

Nama lokal : sambiloto

Klasifikasi Tumbuhan :
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
     Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
         Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
             Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
                 Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
                     Sub Kelas: Asteridae
                         Ordo: Scrophulariales
                             Famili: Acanthaceae
                                 Genus: Andrographis
                                     Spesies: Andrographis paniculata Nees
 
Makroskopik : Daun tunggal, bertangkai pendek, letak berhadapan bersilang, bentuk lanset, pangkal runcing, ujung meruncing, tepi rata, permukaan atas hijau tua, bagian bawah hijau muda

 Pengujian Fisika-Kimia :

Instrument : Kromatografi Lapis Tipis
Fase gerak : heksana : etil asetat (1:5)
Fase diam : Silica Gel 60 F 254
Pembanding : andrografolid 1mg/0.5 ml metanol
Deteksi: Anisaldehid asam sulfat


  Identitas Kandungan kimia : senyawa andrographolide (IUPAC) atau 3-(2-(Dekahidro-6-hidroksi-5-(hidroksimetil)-5,8a-dimetil-2-metilenenaphti)etiliden)dihidro-4-hidroksifuran-2(3H)-on yang merupakan diterpen lactone
Kandungan lain: 14-deoksi-11,12-didehidroandrographolide, 14-deoksiandrographolid, 3,14-didehidroandrographolid, 14-deoksi-11-oxoandrographolid (Anju, 2012), 14-deoksiandrographolid -19β-D-glukosida, homoandrographolide, andrographan, andrographosterin, stigmasterol, 2’-oksigenase flavonoid (Jarukamjorn and  Nemoto, 2008)

Efek farmakologi 
Ekstrak sambiloto memberikan hasil nyata penurunan edema pada telinga tikus secara oral pada dosis 150 mg/kg. Selain itu juga memberikan hasil yang nyata dalam peningkatan pembuluh darah yang disebabkan oleh asam asetat (Jun Liu, Zheng-Tsao Wang, Li-Li Ji, 2007)

Ekstrak  etanol dari daun sambiloto menghambat pertumbuhan E.coli dan Staphylococccus aureus secara invitro. Sedangkan 50% esktrak metanol sambiloto ditemukan menghambat Proteus vulgaris secara in vitro. Namun tidak ada aktivitas secara in vitro ketika sambiloto diujikan dengan E.coli, S.aureus, dan Salmonella thypii atau Shigella ketika preparasi sampel dilakukan dengan memberikan bubuk mentah dalam air pada konsentrasi 25 g/L, diberikan secara oral pada bagian batang dan daun, serta ketika diberikan dengan dosis sangat tinggi. Hal tersebut terjadi karena adanya kandungan andrographolide dan protein arabinogalactan pada ekstrak air (Chua, Kui Hong., 2007)


Fraksi asam sambiloto dapat menghambat respon kontraksi ileum marmut terisolasi yang disebabkan oleh hisatamin pada konsentrasi 7,4-73,9 mikrogram/ml, menghambat degranulasi mestosit yang disebabkan oleh senyawa 40/80 secara bermakna pada konsentrasi 0,01-0,08 % dan melindungi mencit dari anfilaksis kutan aktif yang diinduksi oleh albumin pada dosis 100-800 mg/kg BB (Aldi, Yufri, 1995)
 

Daftar Pustaka

Aldi, Yufri, 1995, Uji Efek Antialergi dari Tanaman Andrographis paniculata Ness., Laporan Penelitian Dana SPP/DPP UNAND 2995/1996, No. Kontrak 04/LP UA/SPP/DPP/01.1995, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas, Padang.
 
Anju, Dhiman, et al, 2012, A Review On Medical Prodpective Of Andrographis paniculata Ness, Journal of Pharmaceutical and Scientific Innovation, tersedia online : www.jpsionline.com.Chua, Kui Hong., 2007, Studies Andrographis paniculata (Burm.f) Nees (HDM 15) A Medicinal Native Plant of Brunei Darussalam, Thesis, Dvision of Chinese Medicine School of Health Sciences, RMIT University, Australia
 
Jarukamjorn, Kanokwan; Nemoto, Nobuo, 2008, Pharmacological Aspect of Andrographis paniculata on Health and Its Major Diterpenoid Constituent Andrographolide, Journal of Health Science 2008.   

Jun Liu, Zheng-Tsao Wang, Li-Li Ji, 2007, In vivo and In vitro Anti-Inflamatory Activities of Neoandrographolide, The American Journal of Chinese Medicine, Vol.35, No.2, 317-328, tersedia online: http://jpkc.shutcm.edu.cn/trywhx/PDF/WZT/%E6%96%87%E7%AB%A0/2007/LiuJ-InVivoandInVitroAnti-inflammatoryofneoandrographolide.pdf



Wagner, H; Bladt, S; 1996, Plant Drug Analysis, A Thin Layer Chromatography Atlas, Second Edition, Germany, Springer




Tidak ada komentar:

Posting Komentar