Selasa, 07 Mei 2013

Curcuma xanthorrhiza Roxb.

 Nama lokal : Temulawak



 Klasifikasi
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta

subdivisi: Angiospermae
Kelas: Monocotyledonae
Ordo: Zingiberales
Famili: Zingiberaceae
Genus: Curcuma
Spesies: Curcuma xanthorrhiza

Pemerian : Rimpang kuning kecoklatan, bau khas temulawak, rasa pahit sengir

pengamatan makroskopik : Kering tipis, bentuk bundar atau jorong, ringan, keras, rapuh, bidang irisan berwarna coklat kuning buram, Berkas patahan berdebu, warna kuning jingga sampai coklat jingga terang.

Pengujian secara fisika-kimia:
•    Instrumen : Kromatografi Lapis Tipis
•    Metode :
                     Fase gerak : Kloroform:etanol:asam asetat glassial (94:5:1)
                     Fase diam : Silica Gel 60 F 254
                     Pembanding : Curcumin 10mg/1 ml metanol
•    Prosedur
250mg sampel diekstraksi dengan metanol, saring uapkan sampai kering, hasilnya kemudian dilarutkan dengan metanol sampai 0,5ml.

Identitas kandungan kimia :Curcumin atau bis –(4-hydroxy-3-methoxy-cinnamoyl)-ethane, C21H20O6 (yang dikenal sebagai diferuloyl-methane) (Sudarsono, 2002), bis-demetoksikurkumin, demetoksikurkumin (Itokawa, dkk, 2008) 
Kandungan kimia lain
: Minyak atsiri 5% (dengan komponen utama 1-Cycloisoprenemyrcene 85%), curcuminoid yang terdiri dari 1,2-2% curcumin dan monodesmetokxicurcumin. Komponen minyak atsiri lainnya : β-curcumene ar-curcumene, xanthorrizhol, germacron (Sudarsono, 2002). Dalam ekstrak heksan ditemukan  oxycurcumenol epoxide, isocurcumenol, curcumenol, dan dalam ekstrak diklormetan ditemukan  stigmasterol (Abd Rashid, 2004)

Penelitian :
1.  Curcumin dalam Curcuma xanthorrhiza mampu menginhibisi edema tikus karena induksi karagenin pada dosis 50-200 mg/kg. Dosis terbaik yang menyebabkan turunnya edema sebesar 50% adalah pada dosis 48 mg/kg BB sehingga dikatakan bahwa efektivitas kurkumin hampir sama dengan kortison dan fenilbutazon (Jurenka, Julie S., 2009)

2. Penambahan temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) 1% dalam ransum terbukti meningkatkan konsumsi ransum dan meningkatkan bobot kelinci (Haryanto, Budi., 2006)

3. Kurkumin mempunyai daya antibakteri secara in vitro, terutama pada Helicobacter pylori sebesar >512 mikrogram/mL dengan diameter zona penghambatan sebesar 6,5-8 mm dan 10-12 mm terdeteksi pada konsentrasi 200 dan 400 mikrogram ( Thong-Ngam, Duangporn; Chatsuwan, Thanitta,2007)

4. Curcumin mempunyai aktivitas antiinflamasi pada dosis 9,6 mg/100 g BB pada tikus yang diinduksi karagenin 1% sebanyak 0,05 ml secara sub plantar, di dpatkan % pengurangan edema sebesar 2,8%, sedangkan piroksikam sebesar 0,7%. dapat disimpulkan bahwa kurkumin mempunyai daya antiinflamasi 4 kali lebih kuat daripada piroksikam. (Permanasari, Adesti, nt)

5. curcumin yang di dapat dari isolasi ekstrak Curcuma xanthorrhiza mempunyai efek sitotoksik yang terbesar dengan IC 50 = 9,1 mikrogram//ml dibandingkan dengan oxycurcumenol epoxide dgn IC 50 = 11, 9 mikrogram/ml, curcumenol dgn IC 50= 12,6 mikrogram/ml, dan isocurcumenol dgn IC 50= 13,3 mikrogram/ml yang di dapat dari isolasi ekstrak Curcuma heyneana (Abd Rashid, 2004)

Daftar Pustaka


Abd Rashid, Nur Zuhasliza, 2004, Chemical Constituent and Biological Activities of Curcuma xanthorriza and Curcuma heynea, Thesis, University Putra Malaysia.
Anonim,1978 ,Materia Medika Indonesia, Jilid 2, Depkes RI 
Anonim,1979 , Materia Medika Indonesia, Jilid 3, Depkes RI 
Anonim, 1980, Materia Medika Indonesia, Jilid 4, Depkes RI
Anonim, 1979, Farmakope Indonesia Edisi 3, Depkes RI  
Haryanto, Budi., 2006, Perbaikan Pertumbuhan dan Produksi Karkas Kelinci melalui Pemberian Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) pada Ransum, Animal Poduction, Vol8, No 3, 2006: 190-195)
Itokawa, Hideji; et al, 2008, Recent Advances in The Investigation of Curcuminoids, BioMed Central, University of North Carolina, Chapel Hill, North Carolina
Jurenka, Julie S., 2009, Antiinflamatory Properties of Curcumin, a Major Constituent of Curcuma longa; A Review of Preclinical and Clinical Research, Alternative Medicine Review Volume 14, Number 2, 2009
Permanasari, Adesti, nt, The Anti-Inflamatory Effect Comparison Of Curcuma xanthorrhiza  extract (Curcumin) in some doses and anti-inflamatory Non Steroid Drug (Piroxicam) In While Rat (Rattus novergicus

Sudarsono, 2002,  Tumbuhan Obat Indonesia II , Hasil Penelitian, Sifat-sifat dan Penggunaan, Pusat Studi Obat Tradisional Universitas Gadjah Mada
Thong-Ngam, Duangporn; Chatsuwan, Thanitta, Antibacterial Activity of Aloe Vera, Curcumin, Garlic, and Plau-noi Against Helicobacter pylori, Thai J Gastroenterol 2007 Vol. 8 No 1, Januari-April 2007)
Wagner, H; Bladt, S; 1996, Plant Drug Analysis, A Thin Layer Chromatography Atlas, Second Edition, Germany, Springer




Tidak ada komentar:

Posting Komentar